CINTAKU TERBELAH Cerpen karya : Amin Nudi


---->

 sepoy angin malam menerpa tubuh ini, seakan tubuh ini bergetar saat di terpanya. Beribu-ribu bintang menghiasi langit malam ini serasa damai dan nyaman ku rasakan sorotan lampu dari kendaraan motor menyempurnakan keindahan malam ini, ku menatap bulan seakan bulan itu mengajakku tersenyum. ku bangkit dari tempat duduk, melangkahkan kaki menuju kamar tidur
"aku harus cepat tidur, agarku tidak kesiangan pergi kesekolahnya, aku ingin bertemu bidadariku..". Kalimat itu yang keluar dari mulutku saat kumenuju kamar, sebelum menuju kamar kulangkahkan kaki ini menuju kamar mandi untuk mencuci kaki dan muka...huh segarr...
Kujatuhkan tubuh ini ke kasur yang sangat empuk, waw... Kurasakan serasa sedang berada di surganya dunia. Tak terasa ku terlelap tidur, dengkuran-dengkuran keras yang keluar dari mulutku mengusir nyamuk yang akan menggigit tubuhku. Itu lah kalimat candaan dari ibuku, yang sedang membangunkanku... Ku bangkit dari tempat tidur ternyata jam dinding menunjukan pukul 06:58
"duh telat ini..." ku berlari menuju kamar mandi, untuk mandi mungkin waktunya tidak cukup ku hanya mencuci muka. Kemas-kemas perlengkapan sekolah akhirnya ku melaju menuju kesekolahan..
Tubuh masih lemas, mata merah dan sedikit bengkak di tambah dengan berpakaian seragam yang kurang rapih dan rambut yang tidak di sisir, ku berjalan seperti orang sakit. Saatku menuju kelas ada wanita cantik yang selama ini aku idam-idamkan bernama Sinta, fress tubuh ini saat melihatnya "I LOVE YOU..." teriakku padanya, dia menengok dan melihatku di balasnya dengan senyuman manja.
"kamu lagi liatin siapa..?" tegur pacarku yang bernama Nissa "bukan urusanmu.." balasku, kulangkahkan kembali kaki ini menuju kelas .
"kamu itu sebenarnya masih cinta gak si sama aku,..?" tanya Nissa padaku.
"iya sayang...aku masih cinta.." walaupun ku ungkapkan itu kepada Nissa tapi pandangan dan perasaanku ini hanya khusus buat Sinta.
Bel istirahat telah berbunyi kurapihkan alat tulisku, "ini saatnya untuk menemui bidadriku..." ungkapku dalam hati. Saatku akan bangkit dari tempat duduk, ku di ajak kekantin oleh Nissa, aku tidak bisa menolak ajakan dia ku ikuti dari belakang menuju kantin sekolah, saat menuju kantin sekolah aku bertemu dengan Sinta cewek idamanku "sayangku..oh,sayang ku.." ku ucapkan kalimat itu kepada Sinta, dan dia hanya berbisik ke telingaku "aku juga sayang kamu.." setelah mengucapkan kalimat itu dia langsung berlari dengan temannya mendahului aku dan Nissa pacarku. Oh.. Seakan tubuh ini terjatuh dari bangunan yang ketunggiannya 89km, mabuk kepayang mendengar kalimat yang di ucapkan Sinta padaku.
"kamu kenapa si sayang..." tanya Nissa
"gak kenapa-kenapa.." kami melanjutkan perjalanan menuju kantin.
"budek,, gorengan sama esnya ya seperti biasa.." pesan Nissa kepemilik kantin,
"kamu mau makan apa..?" tanya Nissa padaku "aku gak makan.." jawabku datar "lah kenapa..?" sebenarnya aku lapar belum sarapan di rumah tapi dengan melihat Sinta bersenyum saja seakan perut ini terisi dengan makanan yang tidak ada di dunia.. Ku kedipkan mata sebelah kananku ke Sinta yang sedang ashik makan gorengan, dia hanya tersenyum padaku... Nissa sepertinya kesal melihat tingkah dan perlakuanku yang kurang memperhatikannya dia membayar pesananya dan menuju kelas meninggalkanku. Ku bangkit dari tempat duduk menuju Sinta yang sedang makan "aku suapin ya.." tawarku
"gak usah, nanti Nissa nya marah.."
"aku udah gak cinta kok sama dia, sekarang aku cintanya sama kamu.."
"Eemm.. Masa sih, gak percaya.."
"iya sayang, kamu mau ya jadi pacarku.."
"gimana ya, gak lah kamhkan udah punya Nissa, aku juga udah punya pacar.."
Aku hanya diam saat Sinta mengucapkan kalimat itu padaku,
"tapi aku gak nyaman sama Nissa, kita gak cocok akh capek sama sikapnya yang masih kayak anak kecil.."
"Ee.. Ia sih, sebenarnya aku juga gak nyaman sama pacarku.." jawab sinta
"oh, yaudah.. Kebetulan, nasib kita sama yang gak nyaman sama pacar kita masing-masing, gimana kalau kita jadian aja.."
"boleh.." jawab Sinta
"bener ini kita jadian.."
Tanya ulangku pada Sinta, dia hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum. Huh,, ini yang namanya hidup, akhirnya aku bisa jadian sama sinta.
2 Bulan telah berlalu saatku pacaran sama Sinta.. Hari-hari ku lalu bersamanya. Saatku menuju perpustakaan jalanku di halangi oleh Nissa.
"kamu bener jadian sama Sinta..?"
Tanya Nissa.. Aku gak bisa menjawab nya aku hanya terdiam.
"jawab.." bentak Nissa kepadaku..
"iya, aku jadian sama Sinta.."
"segampang itu dan secepat itu kamu cari pacar baru, kamu anggap aku ini apa. Di sini posisi ku masih pacar kamu.."
Nissa menampar pipi kiriku dan langsung meninggalkan aku, menuju kekelas, saat aku akan mengejar Nissa. Sinta menarik tanganku..
"udah lah sayang jangan di kejar, mendingan kamu anterin aku ke mol ya, nanti siang. Bisa kan..?" ajak Sinta
"iya sayang, aku bisa.." sebenarnya aku capek menghadapi sikap-sikap dramatis nya Sinta.
"kamu bisa gak si, gak usah dramatisan kayak gitu.." bentak ku pada Sinta
"oh.. Berani ya kamu bentak-bentak aku, kamu fikir aku seneng punya pacar cupu kayak kamu, aku nyaman gak sama sekali.." jawab Sinta dengan nada yang keras, pengunjung mol semuanya liatin aku sama Sinta.
"yaudah.. Kita.." kalimatku di potong olehnya
"kenapa..hah, kenapa.." di tampar mimi kananku oleh Sinta dia mengucapkan kalimat putus padaku, dia meninggalkan ku dan pulang naik taxi
"sin.. Sinta.." aku berusaha mengejar Sinta tapi terlambat dia sudah keburu pergi. Setelah Sinta putus samaku, kulalui hidupku sengan kehancuran serasa tubuh ini di ambang kematian. Berangkat sekolah tidak semangat lagi seperti masih pacaran dulu dengan Nissa dan Sinta. Aku duduk di kursi depan taman kecil aku hanya mendengarkan musik untuk mengobati kegalauanku. Akhirnya ku di kejutkan dengan kedatangan Nissa dia duduk di sebelahku.
"loh.. Kenapa..?" tanya Nissa
"lagi galau Nis..."
"kok galau terus, kan udah punya Sinta.."
"aku udah putus sama dia.."
"cepet banget.."
"oya Nis, kamu nanti malam gak kemana-mana kan, mau gak kamu jalan sama aku.."
Permintaan ku yang pertama setelah ku udah putus sama dia..
"Eee.. Boleh.."
"jam 7 ya.."
Malam telah tiba, begitu lama ku menunggu pukul 19:00 aku siap-siap dan melaju menjemput Nissa ku ajak dia ke pasar malam. Sepertinya Nissa setelah putus sama aku dia gak pernah keluar malam, terlihat dari mukanya yang begitu bahagia..
"Nis, makan yu.."
Tanpa menjawab ajakanku dia mengikutiku ketempat jualan kaki lima
"Nis,, Eee.."
"kenapa...?"
"aku boleh ngomong sesuatu gak..?"
"kamu ini masih sama ya kayak dulu, kalau mau ngomong pake izin segala, kamu mau ngomong apa..?"
"kita balikan lagi ya, aku cinta sama kamu.."
"maaf ya, aku gak bisa. Aku udah punga pacar.."
Saat mendengar kalimat itu aku seperti tersambar halilintar yang sedang marah.
Nissa langsung bangkit dan meninggalkan ku.
"Nis, mau kemana..?" tanya ku
"pulang.."
"aku anterin ya.."
"gak usah, pulang sendiri aja.."
Ku lalui hidupku dengan penuh penyesalan, serasaku tak ingin hidup lagi, ku mati dari kehidupan, penyesalan memang datang dari yang terakhir...
Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi, aku hanya bisa mengikhlaskan kepergian Nissa dan Sinta dari hidupku...


Nama  :   Amin Nudi
Kelas  :  X TKJ 4
 Sekolah  : SMK YASMIDA, Ambarawa




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Lengkapi Materi Puasa Ramadhan"

KEHEBATAN NEGARA INDONESIA